Senin, 19 November 2012

BETON PRATEGANG

Beton dengan penguat dari batang baja tulangan disebut beton bertulang (reinforced concrete). Beton dengan penguat dari kabel atau serat baja tulangan tinggi yang diberi tegangan tarik awal disebut beton prategang (prestress concrete).
Lebih lanjut tentang beton prategang (prestress) silahkan baca berikut : 
https://sites.google.com/site/topikkhususstruktur/beton-prategang

Ilustrasi (dari berbagai sumber) :
Contoh : Angkur hidup
.

Penampang Balok Prategang pada Jembatan
.

.
Contoh gulungan Kabel prategang sebelum pemasangan


5 komentar:

  1. Silahkan beri komentar atau pertanyaan !

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum, pak sumirin saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan setelah browsing tugas portofolio di Internet, berikut pertanyaan saya :
    1) Saya melihat beberapa gambar di internet pada struktur beton prategang masih terdapat tulangan biasa dan bukan hanya sengkang tapi tulangan longitudinal yg jumlahnya juga tidak sedikit ?
    2) Yang kedua tentang tulangan biasa pak, saya melihat pada proyek jembatan untuk poster saya tulangan biasa di cat / meni berwarna hijau, pertanyaannya apakah hal itu tidak menurunkan friksi antara baja tulangan dengan beton pak ?
    3) Mengapa box girder itu bentuknya bermacam2 pak ? dan mengapa ada lubang ditengahnya ? apakah di dalam lubang itu akan dan diisikan tulangan dan kemudian di cor pak ?
    4) Saya melihat kebanyakan bentuk/shape dari penampang beton prategang itu tidak simetris pak, dan menimbulkan eksentrisitas .mengapa demikian ?
    5) Pada poster saya, sistem prategang digunakan untuk pier yang melengkung berbentuk V, apakah sistem prategang juga bisa diterapkan untuk struktur kubah pak ?
    6) post tensioning using strand ,prestressing using bar , bonded strand, unbonded strand dan external strand. Maksudya apa ya pak ?
    7) Untuk pelat lantai prategang, itu apakah juga menggunakan tendon pak ? kemudian tebal pelat lantainya berapa ? biasanya fungsi pelat lantai yang menggunakan sistem prategang itu apa pak ? dan bentangan maximal pelat lantainya berapa kali berapa pak ?

    Mungkin itu dulu pak pertanyaan saya, terima kasih sebelumnya
    Wassalamualaikum, wr.wb

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. assalamu'alaikum pak sumirin, saya Mohammad Amri Widyangga NIM: 02.209.3017
    setelah saya searching beberapa literatur, ternyata ada 2 metode prestressing dalam pelaksanaannya, yaitu pre-tensioning dan post-tensioning. secara garis besar saya memahami perbedaannya adalah stressing dilakukan sebelum dan sesudah pengecoran beton. dan yang saya pahami untuk aplikasinya, pre-tensioning digunakan untuk beton yang cast-in-situ dan post-tensioning digunakan pada beton pre-cast.
    pertanyaannya,
    1. apakah pemahaman saya itu sudah benar?
    2. kelebihan dan kekurangan masing-masing metode stressing tersebut?..
    sekian, terima kasih, wassalamu'alaikum salam..

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum bapak, terimakasih atas materi nya. semoga ini akan menjadi bahan tugas saya di kuliah Beton Prategang. aamiiiin

    salam dari PTB-FKIP

    BalasHapus